EWINDO Kembali Gelar PMIA, Ajang Adu Inovasi Bagi Kaum Milenial

PODZOLIK.COM—Perusahaan benih sayuran PT East West Seed Indonesia (EWINDO), kembali menggelar PMIA (Panah Merah Inovation Award). PMIA merupakan kegiatan tahunan yang diadakan perusahaan benih dengan merek dagang Cap Panah Merah tersebut sejak tahun 2015. Kegiatan ini menjadi ajang adu inovasi kewirausahaan di bidang nutrisi, kesehatan, dan kegiatan sosial lainnya bagi para generasi muda.
Diungkapkan oleh Managing Director EWINDO, Glenn Pardede, PMIA merupakan bentuk komitmen EWINDO untuk secara berkelanjutan mendorong semangat inovasi guna meningkatkan daya saing ekonomi, sekaligus mendorong pemenuhan asupan gizi seimbang dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan konsumsi sayuran di Indonesia
“Hal tersebut sejalan dengan salah satu nilai EWINDO yaitu senantiasa berjuang untuk memberikan hasil yang luar biasa melalui inovasi,” ungkap Glenn di sela Seminar Nasional bertema Healthy Lifestyle: My Food My Health through Fruit and Vegetables, yang menjadi bagian rangkaian kegiatan peluncuran kegiatan PMIA 2022, di Kampus Unpad Jatinangor, Bandung. (18/10/2022).
Sejauh ini sudah terdapat 140 naskah berasal dari 60 perguruan tinggi serta politeknik dan vokasi dari seluruh Indonesia, yang berpartisipasi pada ajang PMIA 2022. Selanjutnya, dari keseluruhan peserta tersebut akan dipilih 10 peserta terbaik, yang kemudian diseleksi kembali menjadi 5 besar terbaik. Kelima peserta terbaik tersebut akan diundang ke kantor EWINDO untuk mengikuti babak final dan mempresentasikan hasil karyanya.
Glenn menambahkan, PMIA dan seminar nasional yang diselengarakan, diharapkan dapat menjadi pendorong bagi terlaksananya program pemerintah dalam mengatasi permasalahan ketidakseimbangan gizi atau dikenal dengan triple burden disease yaitu stunting, wasting dan obesities.
“Pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat merupakan target penting dari Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang merupakan kesepakatan pembangunan global, dan sebagai industri benih sayuran, kita memiliki misi untuk meningkatkan konsumsi sayuran di Indonesia, bersama dengan pemangku kepentingan lainnya, baik pemerintah, instansi pendidikan maupun swasta,” ujarnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI (PUSDATIN, 2018), menyebutkan bahwa sayuran dan buah merupakan bagian penting dalam mewujudkan pangan dan gizi/nutrisi seimbang. Keduanya mengandung vitamin dan mineral serta serat yang dibutuhkan tubuh. Pemenuhan kedua bahan tersebut turut berperan dalam pencegahan penyakit kronis tidak menular.
Sementara menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat konsumsi sayuran di Indonesia selama kurun waktu tahun 2014—2019 hanya sebesar 51,9-60,7 kg/kapita/tahun dan meningkat menjadi 76,2 kg/kapita/tahun pada tahun 2020. Namun, angka tersebut masih jauh dari ambang yang ditetapkan oleh WHO yaitu 146 kg/kapita/tahun.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inoveasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Hendarmawan, yang turut hadir dalam Seminar yang diselenggarakan secara offline dan online tersebut mengatakan, Unpad siap melakukan kolaborasi maupun kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk dengan EWINDO, dalam upaya untuk pengembangan riset.
“Dengan pengembangan inovasi dari riset yang terpenting adalah dapat dimanfaatkan bagi seluruh lapisan masyarakat. Dan hasil riset diharapkan juga dapat meringankan beban masyarakat khususunya para petani dalam mendapatkan bibit unggul,” kata Hendarmawan
Sementara itu, di tempat yang sama, Dekan Faperta Unpad, Meddy Rachmadi, mengatakan, kolaborasi menjadi titik sentral karena saat ini untuk menghasilkan sesuatu perlu adanya dukungan dari berbagai pihak.
“Seperti untuk menghadapi persoalan ketahanan pangan, tidak bisa sendiri-sendiri. Harus ada kolaborasi. Seperti ini, kampus bersama EWINDO untuk membina petani, mewujudkan inovasi yang bisa diterapkan oleh petani yang hasilnya juga nanti dinikmati bersama,” sebut Meddy dalam seminar yang diikuti oleh para akademisi dari berbagai universitas di Indonesia, Kementerian PPN/Bappenas, mahasiswa, serta praktisi nutrisi dan kesehatan tersebut. (sr)