Indonesia Ekspor 41,47 Ton Ayam Hidup Ke Singapura

Ternak
Spread the love
PODZOLIK.COM—Indonesia telah mendapat persetujuan dari Singapura untuk mengekspor ayam hidup ke negaranya. Hal tersebut disampaikan oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL).

“Keberhasilan uji pengiriman ayam hidup ke Singapura jumat lalu merupakan sejarah baru bagi Indonesia dan ini merupakan prestasi membanggakan karena sebelumnya ekspor dilakukan dalam bentuk karkas”, kata Mentan melalui Siaran Persnya (15/05/2023).

Mentan SYL menyampaikan, capaian kinerja ini merupakan hasil dari upaya Kementan yang terus mendorong peningkatan ekspor semua komoditas pertanian melalui kegiatan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks), termasuk unggas dan produk turunannya.

“Perunggasan nasional mempunyai potensi luar biasa produksinya, sehingga kita dorong untuk berorientasi kepada daya serap pasar dan adaptif terhadap berbagai tantangan, termasuk memanfaatkan peluang ekspor,” tutur SYL.

“Untuk itu, kami telah turunkan tim untuk melakukan pendampingan ke semua pelaku usaha agar terus meningkatkan daya saingnya, selain itu juga kita bantu untuk mencari akses pasar baru,” tambahnya.

Lebih lanjut Mentan SYL menyampaikan, Singapura merupakan salah satu role model negara yang menerapkan tingginya standar penjaminan keamanan pangan bagi masyarakatnya, sehingga dengan keberhasilan ini, Indonesia mampu menunjukkan kepada dunia bahwa produknya terjamin dan dapat bersaing secara global.

“Uji pengiriman ini menjadi momentum kita untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing perunggasan nasional,” ungkap SYL.

“Kita optimis sektor pertanian akan mampu berkontribusi untuk meningkatkan perekonomian nasional ke depan menjadi lebih kuat untuk kemakmuran masyarakat,” imbuhnya.

Sebagai informasi, uji pengiriman ayam hidup broiler ke Singapura telah dilakukan oleh salah satu perusahaan unggas nasional tanggal 13 Mei 2023 sekitar 23.000 ekor ayam atau setara berat 41,47 ribu ton. Indonesia menargetkan mampu mengekspor ayam hidup sebanyak 1.500 ton atau 900 ekor (dengan asumsi berat rata-rata 1 ekor ayam, yaitu 1,7kg) sampai dengan akhir tahun 2023.

Sementara itu, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementan, Nasrullah mengatakan, pihaknya memastikan produk yang akan dikirim ke Singapura merupakan komoditas unggas dari Farm yang bebas outbreak (kompartemen bebas) penyakit Avian Influenza (AI).

Nasrullah menjelaskan, Indonesia telah melakukan harmonisasi persyaratan teknis kesehatan hewan negara Singapura, dalam menjamin kesesuaian persyaratan, melakukan monitoring pengujian penyakit seperti AI dan Salmonella yang dilakukan oleh Balai Veteriner Ditjen PKH.

“Pelaksanaan uji coba pengiriman ayam hidup dari Pulau Bintan telah dilakukan pada hari Jumat tanggal 12 Mei 2023 lalu di bawah supervisi Ditjen PKH dan Singapore Food Agency (SFA)”, kata Nasrullah yang juga menyebut bahwa hal tersebut untuk memastikan ayam tetap dalam kondisi sehat dan pengiriman telah memenuhi aspek kesejahteraan hewan dengan mortalitas yang rendah.

“Alhamdulillah ini berhasil karena tingkat kematian atau yang sakit akibat transportasi laut hanya 0,7% dan kita patut bangga, karena ini merupakan bukti bahwa produk peternakan Indonesia memiliki kualitas baik dan mampu memenuhi jaminan keamanan pangan yang sesuai standar internasional,” papar Nasrullah.

Nasrullah menyebutkan, potensi produksi daging ayam ras nasional tahun 2022 tercatat sebanyak 3,67 juta ton, kebutuhannya 3,19 juta ton dan surplus sebanyak 473,43 ribu ton.

“Hal ini menunjukkan Indonesia mampu menyuplai unggas dan produk turunannya bukan hanya bagi masyarakat Indonesia tetapi siap juga untuk pasar global,” tutupnya. (bs)

Foto : Istimewa.

Bagikan