Kementan Sebut Stok Beras Nasional Sebesar 8 Juta Ton

PODZOLIK.COM—Kementan melalui Direktur Serelia Ditjen Kementan, Ismail Wahab, menyatakan bahwa stok beras nasional dalam kondisi aman hingga akhir tahun. Cadangan beras nasional terdata mencapai 8 juta ton yang tersebar di penggilingan, pedagang, dan paling besar di rumah tangga.
“Kenapa banyak di rumah tangga? karena kita tahu BLT (bantuan langsung tunai) itu juga langsung ke rumah tangga. Jadi distribusinya banyak di rumah tangga produsen dan rumah tangga konsumen,” ujar Ismail, (18/11/2022).
Ismail juga memastikan pasokan beras tetap dalam kondisi normal dan stabil, karena beberapa sentra penanaman bersiap memasuki masa panen raya. Ia menyebut, luas panen padi tahun ini mencapai 10,61 juta hektare dengan produktivitas rata-rata 5,2 ton/hektare.
“Data ini bukan data dari kami, itu data dari hasil survei kami dengan beberapa pihak seperti BPS dan Bapanas kemudian dievaluasi oleh tim pakar statistik dan dirilis sebagai hasil survei cadangan beras nasional,” ujar Ismail Wahab.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri menambahkan bahwa Indonesia sejak 3 tahun terakhir tidak melakukan impor beras umum. Apalagi produktivitas padi Indonesia di Asia Tenggara berada pada nomor 2 setelah Vietnam.
“Setiap tahun kita surplus beras dan harga relatif stabil. Hasil survei cadangan beras nasional oleh BPS pada April 2022 sebesar 10,15 juta ton. Itu artinya sangat aman untuk kebutuhan nasional sampai akhir tahun,” jelasnya.
Kuntoro memastikan kenaikan harga beras tidak terkait dengan pasokan dan jumlah stok di lapangan mengingat pasokan saat ini dalam kondisi normal.
“Ada sedikit pergeseran musim panen karena musim tanam bergeser maju di Bulan Agustus, karena kemarau basah. Tapi kami melihat tidak ada sesuatu yang tidak normal. Kalaupun terjadi peningkatan harga beras karena memang disetiap akhir tahun di Bulan Desember sampai Januari harga beras relatif naik mengingat bukan masa panen raya,” terang dia. (dl)