PODZOLIKCOM—Sebagian besar negara-negara produsen utama sayuran di Eropa seperti, Italia dan Spanyol, mengalami penurunan produksi. Penyebabnya ditengarai akibat kondisi cuaca yang kurang menguntungkan.
Seperti dikutip dari hortidaily, pada tahun lalu, di sebagian besar negara UE (EU-27), sebanyak 63 juta ton semua jenis sayuran berhasil dipanen. Angka tersebut lebih sedikit dari tahun sebelumnya (tahun 2021), ketika panen mencapai 65,7 juta ton.
Menariknya, pada periode yang sama, produksi sayuran di Polandia malah menunjukkan peningkatan yaitu dari 5,6 juta ton menjadi 5,7 juta ton.
Pada tahun 2021, total luas lahan budi daya sayuran di Polandia mencapai 169.500 ha. Sementara pada tahun 2022 hanya 163.000 ha. Meskipun areanya lebih kecil pada tahun 2022, namun jumlah produksinya mengalami peningkatan.
Angka tersebut didominasi oleh sayuran lapangan yang tahun lalu dibudidayakan di lahan seluas 157.800 ha dan hasil panennya mencapai 3,85 juta ton. Sementara sayuran di bawah penutup dibudidayakan di area seluas 5.220 ha. Panen diperkirakan mencapai 1,53 juta ton.
Tomat yang ditanam pada 2022 di lahan seluas 1.750ha memiliki andil terbesar dalam angka tersebut. Produksi tomat diperkirakan mencapai 700.000 ton, yaitu 7% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk mentimun, sebanyak 330.000 ton dikumpulkan dari area seluas 970ha tahun lalu, atau sekitar 8% lebih banyak dari tahun 2021.
Harga Retail Naik
Meski produksi sayuran meningkat, namun harga eceran sayuran malah mengalami peningkatan.
Secara umum, pada tahun 2022 (Januari hingga Oktober), hampir semua harga eceran produk mengalami kenaikan. Misalnya saja harga eceran makanan dan minuman non-alkohol naik 14,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Untuk harga sayuran segar dan beku mengalami kenaikan harga eceran sebesar 9,8% dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Salah satu sayuran yang paling meningkat tajam harganya dalam perdagangan eceran adalah tomat (kenaikan harga sebesar 18,8%), harga ketimun sedikit lebih rendah (12,1%).
Tingkat Konsumsi Turun
Kenaikan harga eceran yang terjadi berkontribusi pada penurunan konsumsi sayuran, jamur, dan pengawetnya. Berdasarkan data triwulan pertama tahun 2022 konsumsi sayuran, jamur, dan pengawetnya saat itu lebih rendah 7,2% dibandingkan triwulan pertama tahun 2021 yang sebesar sebesar 12,36kg per orang.
Konsumsi sayuran segar dan dingin (termasuk jamur) turun 7,7% dan mencapai 9,0kg per kapita pada kuartal pertama. Dalam kasus tomat segar, penurunan konsumsi sebesar 9,4%, dan popularitas ketimun menurun sebesar 4,8%.
Sayangnya, akibat kenaikan harga eceran, juga pada musim 2022/23, konsumsi produk hortikultura dan pengawetnya akan lebih rendah dibandingkan musim sebelumnya. Ini terutama akan menjadi perhatian konsumen dari rumah tangga dengan pendapatan yang relatif rendah. (sr)
Foto : dok.hortidaily.
