
KKP Salurkan Bantuan Benih Ikan Papuyu Di Kalteng
PODOZLIK.COM—Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) terus mendorong agar program prioritas yang dicanangkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal untuk meningkatkan produksi ikan air tawar terealisasi. Salah satu bentuk nyata upaya KKP dalam akselerasi pembangungan kampung budidaya adalah dengan menyalurkan bantuan benih ikan kepada masyarakat.
DJPB melalui Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin memberikan bantuan benih ikan papuyu sebanyak 43 ribu ekor di Kampung Budidaya Ikan Papuyu di Desa Mentaren 2, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Bantuan diserahkan kepada tiga Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) di Kampung Budidaya Ikan Papuyu, antara lain kepada Pokdakan Tirta Sari Mentaren, Pokdakan Anugerah Bersama, dan Pokdakan Selaras Alam.
Diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Tb Haeru Rahayu, bantuan tersebut merupakan tahap ketiga yang telah disalurkan di Kampung Perikanan Budidaya Ikan Papuyu Kabupaten Pulang Pisau.
“Sehingga total bantuan yang telah diberikan DJPB sudah mencapai 188 ribu ekor benih ikan papuyu sejak kampung tersebut diresmikan,” ungkapnya.
Haeru juga menyebut Kampung Budidaya Ikan Papuyu di Desa Mentaren 2, telah ditetapkan KKP sebagai Kampung Budidaya Ikan Papuyu sebagai komoditas ikan lokal unggulan. Menurutnya, budidaya ikan papuyu memiliki potensi ekonomi menjanjikan karena teknologi yang dimiliki dan dikembangkan untuk budidayanya sudah dikuasai oleh Unit Pelaksanan Teknis (UPT) DJPB seperti BPBAT Mandiangin.
“Ikan papuyu yang juga dikenal sebagai ikan betok merupakan komoditas spesifik lokal yang digemari oleh masyarakat, khususnya di Kalimantan. Dengan harga pasar yang relatif tinggi dan preferensi konsumen terhadap ikan lokal yang cukup baik, ikan papuyu bisa menjadi jawaban akan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Haeru menilai bahwa budidaya ikan papuyu sebagai salah satu ikan endemik lokal Indonesia sejalan dengan tujuan awal dari program kampung perikanan budidaya, yaitu mengembangkan komoditas unggulan lokal untuk mencegah kepunahan dalam upaya pelestarian ikan lokal Indonesia.
“Melalui BPBAT Mandiangin, KKP berupaya mengembangkan teknologi terobosan yang bersifat konstruktif untuk kepentingan masyarakat, khususnya pembudidaya. Pemanfaatan seperti budidaya sistem bioflok untuk papuyu juga telah kami kuasai,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Pokdakan Anugrah Bersama, Desa Mentaren 2 Sumarno mengatakan dengan dibangunnya kampung perikanan budidaya di Kabupaten Pulang Pisau, masyarakat di desanya menyambut antusias. Pasalnya, dengan adanya Kampung Perikanan Budidaya Ikan Papuyu masyarakat bisa mengembangkan usaha budidaya ikan papuyu yang sebelumnya sudah menjadi mata pencaharian masyarakat di Kecamatan Kahayan Hilir.
“Dengan adanya bantuan ini, kami lebih bersemangat untuk melakukan usaha budidaya karena adanya dukungan dari pemerintah, apalagi yang akan dikembangkan adalah ikan papuyu yang memiliki harga jual tinggi hingga mencapai Rp70 ribu/kg untuk grade A atau ukuran 10 ekor/kg,” ujar Sumarno.
Keberhasilan Kampung Budidaya Ikan Papuyu di Kalimantan Tengah juga tidak lepas dari peran penyuluh perikanan. Salah satu penyuluh perikanan budidaya di Kabupaten Pulang Pisau Yousy Milla Sandi mengatakan bahwa sebagai penyuluh perikanan budidaya, pihaknya mengaku aktif melakukan pendampingan teknis secara rutin kepada para pembudidaya di Kampung Perikanan Budidaya Ikan Papuyu di Kabupaten Pulang Pisau.
“Kami aktif berkomunikasi dengan mengadakan pertemuan rutin antara masyarakat pembudidaya dengan dinas terkait dan pihak desa setempat, sehingga ketika ada masalah bisa langsung ditangani dengan cepat. Sampai saat ini pun kegiatan di Kampung Perikanan Budidaya Ikan Papuyu berjalan dengan lancar,” kata Yousy.
Sebelumnya, Menteri Trenggono menetapkan tiga program prioritas yang menjadi terobosan KKP, di mana dua di antaranya menjadi tanggung jawab perikanan budidaya, yaitu pengembangan budidaya berbasis ekspor dengan 4 komoditas perikanan budidaya unggulan di pasar global, antara lain udang, lobster, kepiting dan rumput laut, serta pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal di perairan tawar, payau, dan laut. (rs-kkp)