
Olahan Kentang Dari Varietas Unggulan Balitbangtan Diekspor Ke Amerika dan China
PODZOLIK.COM—Pemerintah melalui Kementan, merilis tiga varietas kentang unggulan baru dalam kegiatan Gelar Teknologi Kentang Industri, di Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), Lembang. Ketiga varietas kentang tersebut adalah Medians, Ventury Agrihorti, dan Golden Agrihorti yang memiliki karakteristik sesuai untuk kebutuhan industri, khususnya keripik dan french fries.
“Harapan saya, ke depan kebutuhan bahan baku kentang industri dapat dipenuhi dari dalam negeri, dan peran Balitbangtan sangat penting dalam menghasilkan inovasi teknologi mutakhir dalam komoditas kentang industri.” ungkap Mentan Syahrul Yasin Limpo yang hadir langsung dalam cara tersebut. (3/11/2021)
Salah satu varietas yaitu Medians, telah digunakan oleh mitra, dan dibudidayakan di sentra-sentra kentang di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tidak hanya itu, kentang Medians juga telah dimanfaatkan dan diolah menjadi keripik, dan bahkan diekspor ke Amerika dan China.
Seremoni pelepasan ekspor olahan kentang Medians juga dilakukan dalam kegiatan tersebut. Total nilai ekspor olahan kentang Medians yang dilakukan pada kegiatan tersebut mencapai Rp2,8 miliar. Mentan berharap ekspor ini dapat memacu produk pertanian lain di tanah air untuk dapat diterima di pasar internasional.
“Hari ini kita melakukan ekspor kentang ke Cina dan Amerika, kentang yang sudah diindustrikan, dan itu untuk pertama kali,” tutur Mentan.
Kementerian Pertanian juga siap mendukung eksportir untuk bisa meningkatkan nilai ekspor produk pertanian. Mentan berharap nilai ekspor produk kentang dalam negeri ini tahun depan dapat meningkat menjadi Rp.100 Milyar.
“Kita akan intensifkan ekspor ini sesuai arahan Presiden. Hari ini kita menjajaki itu, dan ternyata eksportirnya juga siap. Total Rp.2 Milyar lebih, bahkan hampir Rp.3 Milyar. Kita berharap tahun depan bisa naik jadi 50 sampai 100 Milyar” tegas Mentan
Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Uu Ruhzanul Ulum, Wakil Gubernur Jawa Barat. Ia menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat yang secara massif turut mendorong sektor pertanian di Jawa Barat. Menurutnya, sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu terus tumbuh selama pandemi Covid-19.
“Ini sampai 7 persen lebih, itu terdongkraknya antara lain oleh petani milenial, juga didukung dengan semangatnya para Bupati dan Walikota di Jabar oleh pertanian itu sendiri.” Jelas Wagub yang juga menegaskan bahwa sektor pertanian menjadi skala prioritas pembangunan di wilayahnya.
Sementara itu, Fadjry Djufry, Kepala Balitbangtan, menjelaskan bahwa berdasarkan penggunaannya, kentang dibagi menjadi kentang sayur dan kentang industri. Khusus bagi industri, memerlukan bahan baku tidak kurang dari 100 ton/hari. “Sehingga potensi pengembangan kentang industri sangat tinggi,” ujar Fadry.
Fadjry menambahkan bahwa secara keseluruhan, pihaknya telah melepas 33 varietas kentang, 11 diantaranya adalah varietas kentang industri. “Secara nasional, kontribusi Balitbangtan terhadap luas areal kentang di Indonesia mencapai 60%, dan semuanya dimulai dari Balitsa ini.” ungkap Fadjry
Gelar Teknologi Kentang Industri ini diselenggarakan untuk mengenalkan potensi kentang industri yang telah dihasilkan Balitbangtan dan mengakselerasi pengembangan secara luas ke depan.
Sebagai informasi tambahan, luas areal tanam kentang di Indonesia mencapai 160.000 hektare. Lahan penanaman tersebut tersebar di 12 Provinsi, dengan produktivitas rata-rata sebesar 15—17 ton per hektare. (rs)