
Sebanyak 3,5 Ton Manggis Purwakarta Diekspor ke China
PODZOLIK.COM—Indonesia kembali berhasil mengekspor manggis ke China. Kali ini jumlah manggis yang dikirim yaitu sebanyak 3,5 ton, yang berasal dari Purwakarta, Jawa Barat. Manggis-manggis tersebut akan dikirim ke Guangzhou dan Shanghai.
Seremoni pelepasan ekspor dilakukan di Desa Situ, Kecamatan Pondok Salam, Kabupaten Purwakarta, dan disaksikan oleh Prihasto Setyanto, Dirjen Hortikultura, dan Anne Ratna Mustika, Bupati Purwakarta. (7/2/2022)
“Ini merupakan ekspor dari PT Kujang Jaya Makmur melalui rumah kemas PT Agro Berlian Nusantara. Ekspornya dilakukan 2-3 kali dalam seminggu dengan volume rata-rata 500-650 keranjang dengan berat masing-masing keranjang 7 kg. Setiap kali pengiriman, rata-rata sebesar 3,5 ton – 4,2 ton dengan nilai berkisar Rp 337 juta,” ungkap Dirjen.
Ia menambahkan, nilai ekspor manggis pada 2021 sebesar 25.573 ton atau senilai Rp 1 triliun. Angka ekspor ini menurun jika dibandingkan pada 2020 yang mampu mengekspor 48.171 ton. Penurunan ini terjadi dikarenakan faktor iklim yang tidak menentu.
“Permintaan manggis atau buah lokal unlimited, termasuk durian. Asalkan kita bisa memenuhi protokol ekspor, pasar akan menerima. Ini tantangan karena kita belum memenuhi semua permintaan padahal sumber daya alam berlimpah. Kementerian Pertanian berkomitmen mendorong ekspor termasuk manggis,” cetus Prihasto.
Mendukung hal tersebut, Kementerian Pertanian, terang Prihasto, memiliki program Kampung Buah-Buahan yang merupakan wujud dari Kampung hortikultura. Kampung ini bertujuan agar buah-buahan terkonsentrasi. Selain menjaga kualitas, juga turut menjaga kuantitas agar memudahkan para pelaku usaha mencari ketersediaan buah lokal.
“Total pada 2022 lebih dari 700 kampung buah. Jika hal ini terwujud, selain memudahkan pelaku usaha mencari ketersediaan buah, juga membantu petani meningkatkan kesejahteraan. Harapannya, dengan penyelenggaraan ODICOFF 2022 di 34 negara nantinya, manggis wanayasa khas Purwakarta juga dapat diperkenalkan, Bahkan kalau bisa tidak hanya manggis, namun juga durian atau komoditas lainnya,” terangnya.
Anne Ratna Mustika menambahkan, manggis adalah buah khas Purwakarta yang sangat menjanjikan dari sisi ekonomi. Varietas wanayasa adalah manggis asli Purwakarta yang kualitasnya mampu memenuhi pasar ekspor.
“Di Purwakarta terdapat 158 ribu pohon dengan 96 persen kebun teregistrasi. Alhamdulillah, komoditas unggulan khas Purwakarta ini bisa menembus pasar internasional. Ini menjadi angin segar bagi kami. Sejauh ini, manggis sudah ekspor ke beberapa negara ASEAN dan Tiongkok,” kata Anne.
Didukung Kementerian Pertanian bersama dinas terkait, pihaknya terus mendorong sisi produktivitas manggis agar terus meningkat, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Untuk memperkuat kualitas, salah satu upayanya yakni memberikan bimbingan mengenai Good Agricultural Practice (GAP) dan Standard Operational Procedure (SOP) kepada para petani.
“Dari sisi kuantitas sendiri, kami terus mendorong supaya produktivitasnya terus meningkat. Ujungnya, kebutuhan domestik maupun ekspor bisa tetap terpenuhi,” tutur Anne.
Pihak PT Kujang Jaya Makmur sendiri menargetkan pada periode 2022 penjualan manggis mampu menembus 500 ton atau senilai Rp 45 miliar. Besarnya potensi manggis Purwakarta dinilai pemerintah juga mampu membantu menurunkan gas emisi rumah kaca. (dl)