Bawang Biji Bikin Hemat Biaya Produksi?

Bawang Biji Bikin Hemat Biaya Produksi?
Istimewa
Spread the love

PODZOLIK.COM—Petani bawang merah hinga kini masih saja mengandalkan penggunaan bibit dalam bentuk umbi. Padahal, sudah lama tersedia inovasi yaitu berupa benih biji yang memberi banyak manfaat dan keuntungan. Yang paling utama dari penggunaan benih biji adalah biaya produksi lebih hemat dan hasil panen leboh banyak. Perbandinganya adalah sebagai berikut ini.

Hemat Rp20juta Biaya Beli Benih

Seperti diketahui, kebutuhan bibit umbi yang biasa dipakai petani untuk penanaman 1 hektare lahan mencapai 1,5—1,6 ton. Harga bibit umbi cukup berfuktuatif, namun rentangnya berkisar Rp25.000—Rp30.000 per kg. Dengan kebutuhan bibit sebanyak 1,5—1,6 ton/ha, maka butuh anggaran sebesar Rp45 juta per hektare untuk pebelian bibit.

Sementara jika menggunakan benih biji, kebutuhannya per hektare hanya  sekitar 4—5 kg. Harga benih biji bervariasi, karena ada yang hibrida dan non hibrida (OP), namun kisarannya Rp2,5—Rp4 juta per kg. Berarti, per hektare hanya butuh Rp12,5—Rp20 juta untuk biaya pembelian bibit.

Umur Tanam Singkat

Masa budi daya bawang merah dengan menggunakan bibit umbi rata-rata berkisar 70 HST, sedangkan bawang asal benih biji umumnya sudah bisa dipanen pada usia 60 HST.

Tenaga Kerja Hemat

Dengan masa tanam bawang asal benih biji yang lebih genjah, maka secara langsugakan mengefisienkan jumlah tenga kerja yang dibutuhkan selama budi daya.

Hasil Panen Lebih Banyak

Berdasarkan pengakuan beberapa petani bawang yang menggunakan bibit umbi, hasil panen yang didapat rata-rata hanya sebanyak 20 ton per hektare. Sementara hasil panen bawang menggunakan benih biji rentangnya bisa mencapai 30—35 ton per hekatre, tergantung varietas yang digunakan.

Pakai Seedling atau Tebar Langsung

Meski memiliki banyak keunggulan, bawang biji dianggap memiliki kelemahan yaitu membutuhkan persemaian sebelum tanam. proses ini dianggap memakan waktu bagi petani dan membuat siklus tanam menjadi panjang.

Tetapi kekurangan tersebut sejatinya dapat diatasi dengan penggunaan seedling siap tanam dari petani penyemai. Penggunaan seedling jga terhitung mash lebih murah ketimbang petani menggunakan bibit umbi.

Per hektare penanaman rata-rata dibutuhkan sekitar 700.000 seedling. Dengan harga seedling Rp30, maka hanya butuh Rp21 juta. Angka itu masih lebih murah ketimbang penggunaan bibit umbi yang Rp45 juta per hektare. (sr)

Bagikan