Indonesia-Kamboja Siap Jalin Kerjasama Pangan

Indonesia-Kamboja Siap Jalin Kerjasama Pangan
Spread the love

PODZOLIK.COM—Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC). Perhelatan yang dihadiri 11 negara ASEAN dan 9 negara mitra tersebut, berlangsung 5—7 September 2023.

Dalam rangkaian pagelaran KTT ASEAN, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, di Istana Merdeka.

Pada kesempatan tersebut, Presiden membicarakan berbagai hal termasuk menjalin kerja sama ketahanan pangan khususnya mengenai beras.

“Saya mengapresiasi sambutan Kamboja terkait keinginan Indonesia mengimpor beras dari Kamboja 250 ribu ton beras per tahun dan sebaliknya Indonesia juga siap mendukung infrastruktur ketahanan pangan Kamboja melalui pasokan pupuk,” ungkap Presiden Jokowi (4/9/2023).

Kerja sama tersebut dinilai Presiden sangat penting dan strategis, mengingat kedua negara sama-sama bergerak pada sektor pertanian.

Menurut Jokowi, komunikasi dengan Kamboja tidak hanya mengenai ekspor dan impor, melainkan juga masalah pangan secara keseluruhan.

“Ini adalah kerja sama yang strategis bukan hanya mengenai ekspor impor tetapi ini juga bicara mengenai masalah ketahanan pangan,” ujarnya.

Selain bertemu Perdana Menteri Kamboja, Jokowi juga menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Timor Leste, President of the World Bank, Managing Director of the International Monetary Fund (IMF), Chairman of the World Economic Forum Klaus, Perdana Menteri Kepulauan Cook, dan Perdana Menteri Vietnam.

Sebagai Informasi, Indonesia saat ini tengah menghadapi cuaca ekstrem El Nino yang berpengaruh pada produksi pertanian. Kementan kemudian membagi tiga zona untuk memantau daerah yang masih memiliki air cukup. Selain itu, Kementan juga melakukan gerakan tanam 500 ribu hektare untuk memperkuat cadangan beras nasional.

“Kita dihadapkan El Nino, yaitu kemarau panjang yang dahsyat. Antisipasinya kita dapat percepat tanam menjadi 3 kali tanam setahun. Habis panen langsung tanam dengan menggunakan alsintan. Losse panen dapat berkurang dan produksi dapat ditingkatkan. Saya juga butuh 500 ribu hektare tambahan untuk perkuat stok beras nasional yang diperkirakan menghasilkan gabah 3 juta ton dan beras 1,5 juta ton,” jelas Mentan beberapa waktu lalu. (af)

Foto : dok.setneg.

Bagikan