GAPKI Prediksi Ekspor Sawit Tahun Ini Turun 4,13%
PODZOLIK.COM—Stagnansi produksi kelapa sawit Indonesia ditengah permintaan domestik yang kian meningkat diprediksi akan mengoreksi kinerja ekspor kelapa sawit hingga lebih dari 4% pada tahun 2024. Sementara peningkatan produksi, diprediksi tidak lebih dari 5%.
“Jika mandatori B35 diperpanjang maka kebutuhan domestik Indonesia bisa mencapai 25 juta ton. Dengan demikian, Maka ekspor kelapa sawit di tahun 2024 akan berkurang 4,13% atau hanya sekitar 29 juta ton,” jelas Eddy Martono, Ketua umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), dalam Pakistan Edible Oil Conference yang diselenggarakan di Karachi, Pakistan (14/01/2024).
Sementara itu, Ketua Bidang Luar Negeri GAPKI, Fadhil Hasan, dalam paparannya mengenai industri kelapa sawit Indonesia menyatakan, selain program mandatori biodiesel, peningkatan konsumsi juga terjadi pada produk oleochemichal. Sehingga, tren penurunan ekspor sebetulnya sudah terjadi sejak 2020 dengan tujuan ekspor utama ke China, India, Uni Eropa, Pakistan, dan Amerika Serikat.
Penyebab lainnya, lanjut Fadhil, adalah produksi. Ia memaparkan, bahwa produksi kelapa sawit Indonesia terus mengalami penurunan sejak tahun 2005.
“Periode 2005-2010 terjadi penurunan produksi sebesar 10% , lalu 2010-2015 turun 7,4%, kemudian periode 2015-2020 turun 3,2% dan seterusnya stagnan,” ungkap Fadhil. (dl)