Giliran Brunei Darussalam Menjadi Tujuan Ekspor Telur Tetas Indonesia

Giliran Brunei Darussalam Menjadi Tujuan Ekspor Telur Tetas Indonesia
Spread the love

PODZOLIK.COM—Indonesia melalui PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, berhasil mengekspor telur tetas atau Hatching Egg (HE) indukan broiler ke Brunei Darusalam. Telur HE yang dikirimkan tersebut selanjutnya akan ditetaskan di negara tujuan.

Rencananya total akan dikirim sebanyak 130 ribu butir telur HE yang terbagi dalam tiga tahap kirim. Pengiriman perdana diekspor 45 ribu butir HE yang dilakukan pada 4 Oktober 2023. Nilai ekspor pengiriman perdana mencapai Rp400 juta.

Direktur Japfa Comfeed Indonesia Harwanto melalui keterangan resminya (6/10/2023), menuturkan, ekspor HE bukan kali pertama dilakukan Japfa, sebelumnya pihaknya juga pernah melakukan ekspor ke Myanmar.

“Hal ini menjadi bukti kualitas produk perunggasan kami memiliki kualitas yang baik dan diminati pasar mancanegara. Selain itu, ekspor ini merupakan salah satu upaya mendukung pemerintah dan industri perunggasan Indonesia untuk menjaga keseimbangan populasi ayam broiler di dalam negeri,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah, menyampaikan bahwa dalam kurun 2 tahun terakhir, produk unggas Indonesia telah mampu menembus pasar Singapura, Jepang dan mendapat persetujuan ekspor produk Indonesia ke Uni Emirat Arab (UEA), serta terbukanya pasaran HE di Brunei Darussalam.

Berdasarkan data BPS, Kinerja ekspor komoditas peternakan dan Kesehatan Hewan pada periode Januari-Juli Tahun 2023 (angka tetap) senilai USD790,7 juta setara Rp11,4 T, dengan pertumbuhan nilai ekspor meningkat 9,26% dan pertumbuhan volume ekspor 17,28% dibandingkan periode sama 2022.

“Sesuai arahan Presiden, ekspor dapat dilakukan dengan tetap memprioritaskan kebutuhan dalam negeri. Di mana produksi komoditas yang saat ini berlebih harus didorong agar mampu menangkap peluang ekspor,” ujarnya.

Nasrullah menambahkan, saat ini Indonesia telah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan produksi daging ayam mencapai sekitar 3,85 juta ton per tahun.

Sedangkan berdasarkan data prognosa ketersediaan dan kebutuhan nasional, untuk konsumsi daging ayam sekitar 3,5 juta ton per tahun, sehingga mempunyai cadangan neraca atau surplus sebanyak 348.000 ton.

“Sejalan dengan program pemerintah untuk percepatan ekspor, kami terus berupaya melebarkan sayap ke negara Asia lainnya. Berikutnya, kami akan mengirimkan telur tetas ke Malaysia. Kami berharap negosiasi G to G kedua negara berjalan baik agar ke depannya kolaborasi ini berjalan berkelanjutan,” pungkasnya. (bs)

Foto : dok.japfa.

Bagikan