Mentan dan Menhut Tanam Padi Gogo Serentak di 17 Provinsi

Mentan dan Menhut Tanam Padi Gogo Serentak di 17 Provinsi
Spread the love

PODZOLIK.COM – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni, menggelar penanaman padi gogo di lahan kawasan hutan secara serentak di 17 provinsi di seluruh Indonesia.

Kegiatan ini mencakup penanaman padi lahan kering serta Tanaman Serbaguna atau Multipurpose Tree Species (MPTS). Pusat pelaksanaan acara berada di areal Hutan Kemasyarakatan KTH Tani Jaya 4, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dengan luas penanaman 5 hektare.

Agroforestri pangan merupakan sistem pengelolaan hutan lestari yang diterapkan dalam kawasan hutan negara atau hutan adat. Sistem ini melibatkan masyarakat setempat atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku dalam meningkatkan kesejahteraan, keseimbangan lingkungan, serta dinamika sosial budaya.

Mentan Amran menegaskan, pemanfaatan lahan kering melalui sistem tumpang sari dengan tanaman pangan memiliki potensi luas mencapai 500 ribu hektare. Dari luasan itu sekitar 389 ribu hektare berada di kawasan perhutanan sosial dan lahan kehutanan lainnya.

“Ini luar biasa, penanaman agroforestri tumpang sari padi bisa mencapai 1 juta hektare. Jika kita jalankan dengan baik, insyaallah Indonesia akan lebih cepat mencapai swasembada. Presiden sangat mendukung sektor pertanian, mulai dari pupuk, benih, hingga alsintan,” ujar Mentan.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa upaya peningkatan produksi terus dilakukan, termasuk optimasi lahan dengan sistem pompanisasi serta pencetakan sawah di berbagai provinsi. Berdasarkan data BPS, produksi padi pada Januari naik 52%, Februari naik 51 persen, dan Maret naik 50%.

“Semua ini adalah hasil perhatian penuh Presiden terhadap sektor pertanian. Kita harus bersyukur, karena di saat banyak negara mengalami kelaparan dan stunting, kita masih memiliki pangan yang cukup dan bergizi untuk anak-anak kita,” katanya.

Meskipun demikian, Mentan mengingatkan bahwa Indonesia harus tetap waspada terhadap perubahan iklim yang tidak menentu.

“Jawaban atas ketidakpastian ini adalah swasembada pangan. Kita harus memastikan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan bahwa penanaman padi gogo di lahan hutan merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mengoptimalkan produksi tanaman pangan.

“Saya diperintahkan untuk memaksimalkan potensi hutan. Ini bukan membuka hutan baru, melainkan merevitalisasi lahan yang sebelumnya mengalami kebakaran atau kekeringan agar kembali produktif dengan padi gogo,” ujarnya.

Menhut juga menekankan pentingnya keseimbangan antara pelestarian hutan dan pembangunan. Hutan harus tetap lestari, tetapi pembangunan juga tidak boleh berhenti.

“Saat ini ada 1,1 juta hektare lahan yang bisa dimaksimalkan. Insyaallah, ini akan menjadi langkah besar menuju swasembada,” tambahnya.

Bupati Indramayu, Nina Agustina menyampaikan, saat ini penanaman padi gogo di lahan kehutanan kering telah mencapai sekitar 203 hektare dan ditargetkan berkembang menjadi 6.000 hektare, dengan potensi total mencapai 26.000 hektare.

“Alhamdulillah, Indramayu mendapat perhatian besar dari Menteri Pertanian dan Menteri Kehutanan. Dengan dukungan ini, kami optimistis bisa terus mempertahankan posisi sebagai lumbung pangan nasional,” ujarnya.

Sebagai informasi, penanaman ini dilakukan serentak di 6 lokasi Balai PSKL, yaitu di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung; Kabupaten Lombok Tengah, NTB; Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan; Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan; dan Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.

Selain itu, Perum Perhutani juga turut serta dalam penanaman serentak di 3 regional wilayah kerja, yaitu di Divre Perhutani Jawa Barat Banten yang berlokasi di KPH Sumedang, Divre Perhutani Jawa Tengah di KPH Randublatung, serta Divre Perhutani Jawa Timur di KPH Bojonegoro.

Penanaman juga berlangsung di 17 provinsi lainnya, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Bali.

Secara keseluruhan, terdapat 26 lokasi penanaman agroforestri pangan yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. (af)

Foto : istimewa.

Bagikan