Singgih Januratmoko Kembali Pimpin PINSAR Indonesia
PODZOLIK.COM—Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) menggelar Musyarawah Nasional (Munas) VI. Munas digelar di Yogyakarta (10/8/2024).
Kegiatan itu mengangkat tema “Meneguhkan Kedaulatan Peternak Rakyat Menuju Indonesia Emas 2045”. Munas VI PINSAR Indonesia kembali menetapkan Singgih Januratmoko sebagai Ketua Umum (Ketum) periode 2024-2029. Singgih terpilih secara aklamasi atas dukungan seluruh peserta Munas. Di mana terdiri dari Pengurus Pusat PINSAR Indonesia, pengurus wilayah, dan pengurus daerah. Sementara Ketua Dewan Pembina dijabat Prof Muladno. Dan Ketua Dewan Pengawas dijabat drh Hartono yang juga terpilih secara aklamasi.
Singgih dalam sambutannya menyebut tugas sebagai ketua umum terpilih ini merupakan amanah yang harus dilaksanakan. Baginya ini merupakan pertanggungjawaban dunia akhirat.
“Seharusnya ada regenerasi setelah cukup memimpin dua periode, untuk itu kami berharap lima tahun ke depan ada pengganti yang lebih muda. Yang dapat memperjuangkan nasib peternak-peternak di Indonesia,” ujarnya.
Namun demikian, lanjutnya, tugas dan amanah ini diberikan berkaca pada pengalaman 10 tahun terakhir. Di mana untuk menakhodai PINSAR Indonesia.
Bagaimana PINSAR Indonesia memperjuangkan agar peternak mandiri bisa tetap eksis usahanya. Meskipun faktanya saat ini peternak broiler semakin sedikit.
“Tapi alhamdulillah untuk peternak layer bersama asosiasi yang lain dapat berkembang, untuk populasinya juga sudah jauh lebih banyak. Daripada sepuluh tahun yang lalu dan satu tahun terakhir ini kondisi membaik, harga bisa di atas harga pokok produksi (HPP),” ujarnya.
Selanjutnya, ia mengajak seluruh pengurus untuk tulus Ikhlas bekerja mewujudkan kesejahteraan peternak demi kemajuan bangsa Indonesia. Singgih bersama pengurus lainnya akan melakukan konsolidasi organisasi sebagai langkah awal menjalankan program kerja.
Pihaknya akan menjadi eksekutor dalam menyukseskan program pemerintah. Seperti minum susu dan makan bergizi gratis.
Langkah selanjutnya, imbuh Singgih, menjaga soliditas dan kerja sama antar bidang pengurus PINSAR Indonesia. Mengakhiri sambutannya, Singgih memperkenalkan Duta Ayam dan Telur yang akan menyosialisasikan manfaat ayam dan telur kepada masyarakat.
Munas VI PINSAR Indonesia menetapkan tiga rekomendasi kepada pemerintah di antaranya menetapkan setiap tanggal 15 Oktober. Yakni sebagai Hari Ayam dan Telur Nasional.
Ia juga mengusulkan kepada pemerintah untuk merevisi Undang-undang Peternakan Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Agar dalam membangun perunggasan lebih kompetitif, dan mendorong harga ayam di atas harga pokok produksi (HPP).
Selain untuk memilih kepengurusan baru, Munas VI PINSAR meneguhkan kembali komitmen memperjuangkan aspirasi. Serta harapan peternak rakyat, untuk berdaulat di negerinya sendiri.
Menurut Ketua Umum PINSAR Singgih Januratmoko, Munas VI menjadi momen penting. Bagi dunia dan industri perunggasan nasional.
“Tahun ini bertepatan dengan masa pergantian dari pemerintahan baru yang mengusung program minum susu. Dan makan bergizi gratis bagi siswa sekolah dari SD hingga SMA,” ujarnya.
Anggota Komisi VI DPR RI ini mengungkapkan, satu dekade terakhir menjadi masa kelam bisnis perunggasan. Khususnya peternak yang bergerak di bidang budidaya broiler.
“Problem oversupply yang selama ini terjadi seakan tidak berujung. Sehingga banyak menenggelamkan usaha peternak broiler,” kata Singgih.
Tidak hanya itu, permintaan atau konsumsi daging ayam masyarakat tumbuh jauh di bawah kemampuan produksi ayam broiler. Sehingga momen Munas menjadi sangat strategis bagi PINSAR Indonesia untuk mempersiapkan diri berkontribusi menyukseskan program pemerintah. (dl)