Antara Semangka & Palestina

Antara Semangka & Palestina
Ist.
Spread the love

PODZOLIK.COM—Konflik di Gazza, Palestina, antara Israel dan Palestina yang terjadi belakangan ini, menjadi perhatian seluruh masyarakat dunia. Pasalnya, ribuan warga Palestina tidak berdosa terenggut nyawanya. Lebih miris, korban jiwa didominasi para wanita, anak-anak, bahkan balita.

Di sisi lain, di media sosial ramai-ramai dimunculkan emoji buah semangka ataupun irisan buah semangka. Lalu, apa keterkaitan antara semangka dan Palestina?

The Fruit Of Palestine

Emoji buah semangka yang trending di media sosial merupakan bentuk dukungan moral terhadap perjuangan penduduk Palestina. Warganet menamakannya sebagai The Fuit Of Palestine.

Dilangsir dari kompas dan Time, penggunaan semangka sebagai simbol perjuangan rakyat Palestina memiliki sejarah yang panjang. Ikon semangka dimunculkan pertama kali pada peristiwa Perang Enam Hari, yaitu 5—10 Juni 1967. Ketika itu, Israel yang memaksa menguasai Tepi Barat, Jalur Gazza, dan Yerusalem Timur, melarang pengibaran bendera Palestina.

Pengibaran bendera yang dilakukan warga Palestina, dianggap sebagai sebuah pelanggaran berat oleh Israel. Bagi warga Palestina yang tidak mematuhi aturan tersebut, bisa dipersalahkan dan dipidanakan.

Rakyat Palestina kemudian menanggapinya dengan mengadopsi irisan semangka sebagai bentuk perlawanan. Dipilihnya irisan semangka karena memiliki kombinasi warna yang persis dengan bendera Palestina, yaitu merah, hijau, putih, dan hitam.

Terkecuali itu, semangka dipilih juga lantaran merupakan buah dan hidangan yang populer di kalangan warga Palestina. Buah ini dahulu banyak dibudidayakan oleh masyarakat di sekitaran wilayah Gazza, hingga Jenin.

Pelarangan Simbol Semangka

Lucunya, terkait semangka, Israel kembali membuat aturan baru pada 1980. Inti aturan tersebut yaitu melarang adanya karya seni yang menggunakan warna-warna dari bendera Palestina.

Bisa diartikan, melukis atau memunculkan semangka, termasuk pelanggaran berat yang dapat dipidanakan. Akibatnya, tidak sedikit warga Palestina yang ditangkap dan kemudian dipenjarakan karena membawa irisan semangka.

Namun, aturan itu digugurkan pada 1993, tepatnya saat Perjanjian Oslo disepakati kedua pihak. Pejanjian yang berlangsung di Ibu Kota Norwegia tersebut, adalah perjanjian formal pertama untuk mencari jalan tengah konflik Israel-Palestina. Sejak itu, irisan semangka tetap dimunculkan sebagai bentuk perlawanan dan dukungan moral bagi Palestina.

Menangkal Shadow Banned

Sayangnya, beberapa penyedia platfom media sosial diketahui cukup sensitif terhadap isu konflik, terlebih konflik yang terjadi di Palestina. Jika warganet bersikeras menampilkan isu tersebut di media sosialnya, bisa jadi akun miliknya akan dibebukan.

Untuk menghindari Shadaw Banned, warganet memilih memunculkan emoji semangka untuk mengganti kata “Palestina”, atau mengganti gambar bendera Palestina. Dengan begitu, warganet tetap bisa memberikan dukungan moral tanpa harus akunya dibekukan.

Oleh karena itu, emoji semangka ataupun irisannya, kini ramai digunakan warganet. Tidak hanya sebagai unggahan konten, namun juga diselipkan sebagai nama akun, foto profil, atau juga keterangan status akun. (sr-berbagaisumber)

Bagikan