Dalam Suasana Perang, Ukraina Masih Mampu Mengekspor Berry

Dalam Suasana Perang, Ukraina Masih Mampu Mengekspor Berry
dok.hortidaily dan agroberichtenbuitenland
Spread the love

PODZOLIK.COM—Konflik Ukraina-Rusia yang masih berlangsung, telah memberi dampak besar bagi berbagai sektor, termasuk pertanian. Bagi Ukraina, yang merupakan salah satu produsen buah-buahan dari keluarga berry, menghadapi tantangan besar dalam usaha pengembangan. Meski demikian, selama konflik, produksi dan ekspor buah berry asal Ukraina nyatanya berhasil berlanjut, walaupun diselimuti ketidakpastian jangka panjang.

Dikutip dari hortidaily dan agroberichtenbuitenland, kehidupan telah banyak berubah di Ukraina sejak konflik dimulai pada Februari. Jutaan orang telah melarikan diri demi keselamatan ke negara-negara tetangga, dan sebagian lagi memilih mengungsi di berbagai tempat aman di dalam negeri.

Iryna Kukhtina, presiden Asosiasi Berry Ukraina, mengatakan, mekipun dihadapkan dengan tangan besar akibat perang, namun pertanian buah berry, yang banyak terdapat di Ukraina Tengah dan Barat, masih terus berfungsi.

“Musim berry tidak buruk,” kata Iryna Kukhtina, dari rumah sementaranya di Polandia. “Meskipun harga lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya. Hasil panennya bagus dari segi kualitas dan kuantitas,” ungkapnya

Panas yang dialami di sebagian besar Eropa hanya berdampak minimal di Ukraina, mempengaruhi ukuran beberapa stroberi. “Tanaman stroberi menghadapi hari-hari yang panas, jadi kalibernya lebih kecil, tetapi buahnya lebih manis,” kata Kukhtina. “Hanya di akhir musim raspberry kami harus menghadapi hujan. Terlepas dari tantangannya, jumlah beberapa buah beri bahkan lebih tinggi dari tahun lalu,” ujarnya

Menurut Kukhtina, beberapa perusahaan masih dapat meningkatkan investasi mereka dan memasang jalur baru selama periode ini, meskipun hal tersebut menjadi lebih sulit. “Pemasok internasional menempatkan semua risiko pada perusahaan Ukraina,” katanya, “jadi ada banyak ketakpastian,” imbuhnya.

Musim buah berry segar mungkin telah berakhir, tetapi bisnis buah beri beku terus berlanjut di Ukraina. Di sini masalah utama adalah ketersediaan dan biaya fasilitas penyimpanan. “Banyak perusahaan telah memindahkan stok ke Polandia atau menyebarkannya di berbagai bagian negara,” kata Kukhtina. “Listrik mahal, tetapi ketersediaan adalah masalah yang lebih besar karena kerusakan infrastruktur,” sambungnya.

Bagi eksportir, nilai tukar yang tinggi merupakan faktor besar, tidak hanya musim ini tetapi juga melihat ke depan. “Ekspor masih dimungkinkan ke pasar utama kami di Uni Eropa, karena kami mengirim dengan truk,” kata Kukhtina. “Ekspor akan lebih rendah daripada di tahun-tahun sebelumnya, karena nilai tukar saat ini menyulitkan eksportir kita. Buah berry adalah investasi jangka panjang, jadi petani cenderung beralih ke budaya satu tahun sementara ketidakpastian ini berlanjut,” tuturnya.

Dukungan untuk industri buah sebagian besar datang dalam bentuk hibah dari AS dan Uni Eropa, sebagian besar melalui pemerintah Ukraina. Namun, menurut Kukhtina, dukungan untuk pengembangan industri masih terbatas.

“Salah satu syarat hibah adalah penciptaan lapangan kerja dalam jumlah tertentu,” katanya, “dan ini tidak mudah dijamin saat ini. Ada sedikit kepastian tentang tahun depan sementara perang berlanjut. Tetapi kami mendapat dukungan dari berbagai bidang, termasuk beberapa rantai ritel. Orang-orang perlu memahami bahwa kami berada di pasar, kami memiliki buah untuk dijual, dan kami telah berupaya keras untuk mengamankan produk ini,” pungkasnya. (dl-berbagaisumber)

Bagikan