Tanam Brambang Di Bangli, Mentan Targetkan Hasil Panen Diekspor

Tanam Brambang Di Bangli, Mentan Targetkan Hasil Panen Diekspor
Spread the love

PODZOLIK.COM—Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menggelar penanaman brambang alias bawang merah di Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. (28/7/2022)

Kegiatan ini merupakan rangkaian upaya memperkuat produksi bawang merah dan menyasar pasar ekspor serta memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Di Bangli posisi bawang merah harus diperkuat karena memiliki potensi ekspor dan pemenuhan dalam negeri. Bangli masih punya 1.000 hektare lebih untuk penanaman. Oleh karena itu posisi ini harus diperkuat,” ujar Mentan.

Mentan mengungkapkan, produksi bawang merah secara nasional hingga saat ini masih surplus, meskipun Indonesia dan juga negara di dunia lainya tengah dilanda cuaca ekstrem El-nino yang diperkirakan berlangsung hingga September.

“Saya berharap dengan potensi yang ada kita coba kembangkan tidak hanya di Bangli saja, tetapi juga bisa mengisi daerah-daerah yang sorted lainnya. Kita bersyukur karena kita masih punya kelebihan di atas 300 ribu ton,” bebernya.

Terkait ekspor, SYL mengatakan bahwa pada Agustus, Indonesia mulai mengekspor bawang merah yang didapat dari berbagai sentra. Terpenting, kata SYL, pemerintah juga terus mengawal petani milenial agar terlibat aktif dan membangun pertanian Indonesia yang jauh lebih maju.

“Kita awal Agustus ini sudah mulai ekspor dan kita akan kembangkan terus produksinya di berbagai Provinsi lain. Selain itu kita mengawal pelatihan petani milenial agar membangun pertanian secara bersama-sama,” imbuhnya.

Sementara itu, Asisten Daerah II Kabupaten Bangli, I Ketut Riang mengaku siap melaksanakan arahan Mentan dalam mengembangkan berbagai produk pertanian di Bali. Termasuk bawang merah yang saat ini memiliki potensi besar memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor.

“Besar harapan agar pemerintah pusat memberikan dukungan untuk kemajuan pembangunan pertanian di Bangli khususnya dalam mendukung ketersediaan sarana dan prasarana pertanian seperti saprodi jalan pertanian dan pengelolaan sumber sumber air,” ujarnya.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan bahwa upaya Kementan dalam memenuhi produksi bawang merah terus dilakukan melalui penyediaan benih unggul, alsintan hingga akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian.

“Semua bantuan dan pendampingan ini kami terus lakukan di berbagai daerah. Kita bersyukur karena produksi kita dari tahun ke tahun terus meningkat,” pungkasnya. (dl)

Foto : dok.kementan.

Bagikan