Cara Kenya Genjot Produksi Kentang

Cara Kenya Genjot Produksi Kentang
Spread the love

PODZOLIK.COM—Kenya, sebuah negara di Afrika kini tengah konsen mengembangkan produksi kentang. Bagi penduduk Kenya, kentang adalah makanan pokok kedua yang paling banyak dikonsumsi setelah jagung.

Kentang juga merupakan tanaman kedua yang paling banyak diproduksi di Kenya setelah jagung. Rata-rata, 1,35 juta ton kentang diproduksi di Kenya setiap tahunnya.

Produksi kentang di Kenya, melibatkan lebih dari 800.000 petani dengan luas tanam sekitar 123.000 hektare. Sentra kentang Kenya meliputi daerah seperti Bomet, Bungoma, Elgeyo Marakwet, Kericho, Kiambu, Kirinyaga, Meru, Muranga, Nakuru, Narok, Nyandarua, Nyeri, Trans Nzoia, Uasin Gishu, dan Pokot Barat.

Namun, penanaman kentang di Kenya memiliki segudang tantangan seperti kurangnya benih bersertifikat, kurangnya pelatihan praktik pertanian yang baik untuk produksi kentang secara optimal, akses teknologi modern, akses ke pasar, dan solusi serapan yang buruk yang diarahkan untuk mengurangi potensi dampak sektor ini terhadap perubahan iklim.

Sebuah laporan dari Center for Agriculture and Bioscience International (CABI) mengungkapkan bahwa selama bertahun-tahun, hasil panen kentang Kenya terus menurun. Dalam 10 tahun terakhir, hasil panen mencapai titik terendah 12,4 ton per hektare, jauh di bawah rata-rata global sebesar 21 ton per hektare.

Laporan tersebut menyimpulkan bahwa kondisi yang dialami Kenya juga disebabkan oleh tingginya serangan hama dan penyakit yang beberapa di antaranya terbawa benih dan tanah.

Nakaru
Salah satu sentra kentang di Kenya yang cukup besar adalah Nakaru. Di Nakuru, ada sekitar 20.000 petani yang menanam kentang di lahan sekitar 38.000 hektare dengan total produksi 160.000 ton dari berbagai macam varietas kentang.

Sama seperti sentra kentang lain di Kenya, Nakaru juga mengalami penurunan produksi kentang.

Seperti dikutip dari hortidaily dan kenyanews.go.ke, Gubernur Nakaru, Susan Kihika, Menyatakan pihaknya berusaha mengembalikan, bahkan melipatgandakan produksi kentang di Nakaru.

Ia mengatakan, jajarannya tengah melengkapi petugas penyuluh pertanian guna melatih petani praktik pertanian modern demi mengurangi risiko budi daya seperti kekeringan, banjir, hama dan penyakit akibat iklim.

Gubernur juga menyesalkan kurangnya benih bersertifikat dan strategi pemasaran yang buruk terus menghambat perdagangan kentang di Nakuru. Menurutnya, kelangkaan benih bersertifikat di Kenya telah menghentikan produksi tanaman pada 7 ton per hektare dibandingkan dengan potensinya yang mencapai 40 ton per hektare.

Berbicara saat mengunjungi fasilitas pemrosesan kentang SimpliFine di County, Ms Kihika mendesak petani untuk membeli benih yang tepat jika mereka berharap memiliki daya saing di pasar.

“Kualitas benih kentang sangat penting karena benih yang buruk akan memberi Anda hasil yang buruk dan ini tidak akan memberi Anda banyak uang di pasar. Sebagai penghasil kentang nomor dua di Tanah Air, Nakuru sengaja mengajak petani menanam varietas yang tepat untuk pasar,” kata Gubernur.

Gubernur yang diapit oleh Chief Executive Officer SimpliFine Steve Carlyon yang mengindikasikan bahwa pemerintahannya menjalin kemitraan publik-swasta yang bertujuan mendukung petani mengakses pasar baru, baik domestik maupun internasional, yang dapat memberi mereka harga lebih baik dan pendapatan lebih stabil.

Dia menambahkan bahwa pihaknya fokus pada pengembangan pertanian dan penciptaan peluang baru bagi petani. Semua unit yang dilimpahkan harus mendukung kegiatan yang selaras dengan inovasi cerdas iklim untuk memastikan petani mengadopsi pertanian cerdas iklim praktik dan teknologi untuk melindungi mereka dari tantangan yang dihadapi.

Berbagai forum, termasuk hari lapangan petani, akan dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi kepada petani guna mengatasi tantangan perubahan iklim dengan tujuan akhir menerjemahkan informasi, pengetahuan dan teknologi baru menjadi peningkatan pendapatan bagi petani dan mengentaskan kemiskinan.

Ms Kihika juga mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan lembaga penelitian untuk menghasilkan solusi dalam menghadapi tantangan seperti hama, penurunan kesuburan tanah, dan penyakit tanaman.

“Kami mempromosikan adopsi praktik dan teknologi yang akan dapat mendukung petani untuk melakukan pertanian kentang dengan cara cerdas iklim dengan berfokus pada konservasi lingkungan, “ ujarnya.

Gubernur memuji upaya yang dilakukan oleh fasilitas pemrosesan kentang SimpliFine untuk membantu petani dan pedagang di Nakaru. Mereka juga berkomitmen memastikan petani memperoleh lebih banyak melalui penegakan langkah-langkah ketat pada pengemasan dan penyediaan benih bersertifikat kepada petani.

Ms Kihika mengatakan dorongan untuk memperkuat subsektor kentang termasuk membuat pertanian menarik bagi kaum muda melalui penerapan teknologi pertanian modern, serta mengatasi kerugian pascapanen.

“Kami bekerja sama dengan berbagai mitra baik di sektor publik maupun swasta untuk menawarkan layanan ahli dalam rantai nilai kentang di antara inisiatif lain yang berfokus pada ketahanan pangan dengan menggunakan kentang,” katanya. (sr-berbagaisumber)

Foto : dok.kenyanews.go.ke

Bagikan